kuliah sampe malem lagii...
cwapek aku..
Friday, March 14, 2008
Wednesday, March 05, 2008
Mari Menikmati Hidup
Seorang pria yang merasa sudah bosan hidup pergi menemui seorang bijak untuk meminta nasihat. "Saya ingin segera mati saja," ujarnya.Orang bijak itu memberi nasihat, "Besok pagi, saat kamu bangun, anggaplah hari itu merupakan hari terakhir bagimu. juga sarapan pagi terakhir bagimu. Mintalah pada istrimu makanan yang paling kamu sukai. Jangan membaca surat kabar seperti biasanya, tapi ajaklah istrimu bercakap-cakap, karena ini kesempatan yang terakhir. Pada saat berangkat kerja, pandanglah rumahmu. Pandanglah juga sekitarnya. Inilah perjalanan ke kantor yang terakhir bagimu." Pria itu pulang ke rumahnya dan berjanji akan melakukan nasihat si orang bijak. Beberapa hari kemudian kembalilah ia pada si orang bijak untuk menceritakan pengalamannya. Ia kini selalu membayangkan bahwa setiap hari adalah hari trakhirnya. Sepajang perjalanan pulang kerja, ia melihat pemandangan kota pada waktu malam yang diterangi lampu-lampu. Ia juga sempat menikmati malam bulan purnama. Pernah karena lupa membawa kunci, ia memencet bel pintu rumahnya. Ketika pintu terbuka, ia segera memeluk istrinya dan memberi ciuman mesra kepadanya. Ia mengharapkan besok dan hari-hari berikutnya ia masih diperkenankan hidup oleh Tuhan. Pria itu menjadi bersemangat dan bergembira dalam hidupnya. Kita bisa menikmati hidup kalau kita berkonsentrasi ke masa kini, bukan ke masa lalu atau masa depan. Mengingat masa lalu hanya akan menghasilkan beban. Kalau masa lalu itu menyedihkan, ia hanya akan menimbulkan penyesalan yang berkepanjangan. Bahkan kalau masa lalu itu membahagiakan, kerinduan akan masa lalu juga dapat menjadi beban, seolah-olah kita harus hidup seperti masa lalu. ini dapat membuat kita hidup dalam angan-angan. Kesadaran inilah kunci untuk menikmati hidup. Ingatlah sebuah ungkapan bijak, "Yesterday is a history, tomorrow is a mysteri, today is a gift, that's why we call it present." Atau seperti yang pernah disenandungkan Gito Rollies di era 70-an, "Hari ini punya hari ini/Hari esok itu soal nanti/Bergembiralah/Berbahagialah/Nikmati hidup ini...."
Subscribe to:
Posts (Atom)